Sebagai pengguna ketiga sistem operasi ini, yaitu: Windows, MacOS dan Linux OS, sedikit banyak saya juga mengalami apa yang ada pada gambar di atas ini. Kesulitan melakukan troubleshooting pada masing-masing sistem operasi tersebut memiliki ciri khasnya. Tentunya seiring dengan berkembangnya teknologi pada masing-masing sistem operasi tersebut, kendala troubleshooting yang dilakukan pun sudah tidak sesulit 5-10 tahun yang lalu.
Kalau saya ditanya, saat ini apa yang menjadi kesulitan utama dalam melakukan troubleshooting pada masing-masing sistem operasi tersebut, secara pribadi dapat saya katakan kalau Windows masih sering bermasalah dengan proses installasi dan meng-uninstall program, di mana pada saat installasi file-file installasi tersebar ke berbagai folder dan juga registry, sehingga nanti giliran mau di uninstall ribet deh…
Mac OS secara struktural sudah mempermudah proses troubleshooting untuk masalah software, tapi perangkat Mac-nya sendiri secara hardware sangat sulit untuk diperbaiki, solusinya ya seperti gambar di atas, bawa lagi ke Apple Store atau replace 1 on 1 🙂
Linux OS…ehm…kesulitan utama yang pernah saya alami adalah masalah deteksi hardware dan juga installasi program yang tidak bisa dilakukan melalui package manager, yaitu installasi menggunakan command line, termasuk juga melakukan installasi sebuah software dari source code-nya di mana kita harus melakukan kompilasi dan konfigurasi lainnya.
sumber gambar: extreamfast.com
One reply on “OOT: Troubleshooting pada Windows vs MacOS vs Linux OS”
Informasi ini menarik