[EVENT] HTC Elevate Gathering: Launching HTC One

Menyatakan bahwa HTC One merupakan smartphone terbaik tahun ini mungkin terlalu dini. Namun, kalau kita melihat atau memegang sendiri perangkat ini, saya cukup yakin pernyataan terdahulu tampaknya memiliki justifikasi yang cukup kuat. Perpaduan yang sempurna dari sisi hardware dan software memperkuat pernyataan tersebut.

Bertempat di Energy Building, pada acara HTC Elevate Gathering, HTC Indonesia meluncurkan HTC One tersebut. Penyajian acara peluncuran tersebut seakan ingin menegaskan bahwa ini adalah peluncuran produk terbaik dari HTC. Justin Zhang, product marketing HTC South East Asia turun langsung untuk meluncurkan produk ini secara terbatas untuk anggota Elevate.

Perkembangan HTC saat ini ada pada tiga hal penting, yaitu user interface, sound dan camera. Tujuan akhirnya adalah bagaimana memberikan pengalaman baru dalam menggunakan smartphone. Pendekatan terbaru dari HTC adalah pada Blinkfeed di mana terjadi integrasi penyajian informasi yang selalu terbarukan tanpa campur tangan dari user. Blinkfeed menjadi “home screen” di HTC One yang menandakan kebutuhan informasi terbaru sudah menjadi kebutuhan pengguna smartphone agar selalu mendapatkan informasi tersebut. Komparasi dari Blinkfeed ini adalah flipboard, akan tetapi Blinkfeed menyajikan informasi yang lebih beragam dan juga terintegrasi penuh dengan perangkat smartphone. Dengan Blinkfeed saatnya kita mengucapkan selamat tinggal pada home screen konvensional.

Aspek berikutnya adalah pengalaman menggunakan kamera. Pada seri sebelumnya yaitu HTC generasi One X, kamera HTC merupakan salah satu yang terbaik. Kali ini HTC mempersembahkan sesuatu yang lebih sensasional, ultra pixel camera. Pengguna kamera dengan “megapixel” rendah seperti pada HTC One, terdengar sedikit kontroversial karena perang kamera yang terjadi pada produk pesaing adalah menjual produk dengan camera ber-pixel tinggi tanpa mempedulikan kualitas hasil foto sebenarnya. HTC dengan ultra pixel-nya menggunakan teknologi yang menghasilkan foto dengan penyerapan cahaya lebih banyak sehingga mampu menghasilkan foto dengan baik meskipun cahaya yang tersedia tidak banyak. Saya setuju dengan pendekatan yang dipilih oleh HTC. Daripada perang “pixel” seperti kompetitor, meningkatkan aspek fotografi lainnya, seperti meningkatkan kualitas sensor foto, terlihat lebih bijak. Sebagai orang yang cukup sering menggunakan DSLR high end, saya sadar besarnya pixel bukan segalanya.

Dengan kamera yang berkualitas tinggi, HTC One dilengkapi dengan HTC Zoe yaitu aplikasi yang membuat video singkat dan juga memperkaya hasil foto. Antara lain, kita bisa menghilangkan objek yang tidak diinginkan dari foto kita. Kita juga bisa meng-merge foto yang diambil menggunakan burst mode. Untuk proses editing yang ringan tetapi tetap terlihat menarik, menurut saya, Zoe sudah lebih dari cukup dan bisa menggantikan aplikasi-aplikasi editing foto.

Aspek terakhir yang menjadi fokus dari HTC adalah menghasilkan suara yang bagus pada smartphone. Konfigurasi suara di HTC One yang diperkaya dengan Beats Audio, menghasilkan suara yang keras namun tetap menjaga kualitas suara. Suara yang baik juga dihasilkan selama smartphone digunakan untuk menelepon. Ada juga teknologi Sense Voice yang mendeteksi suara di sekeliling kita untuk menentukan suara yang dihasilkan pada saat kita menerima telepon.

Di samping ketiga aspek di atas, sebenarnya menurut saya yang menjadi daya tarik utama dari HTC One ini adalah body-nya yang dibuat dari aluminium single-body. Ringan dan terasa kokoh kalau digenggam. Layar yang begitu menyatu dengan body melengkungnya memberikan efek visual yang ramping.